Jumat, 28 Oktober 2011

Kanker Paru


KANKER PARU
Menurut World Health Organization (WHO), kanker paru-paru merupakan penyebab kematian utama dalam kelompok kanker baik pada pria maupun wanita. Sebagian besar kanker paru-paru berasal dari sel-sel di dalam paru-paru tetapi kanker paru-paru bisa juga berasal dari kanker di bagian tubuh lainnya yang menyebar ke paru-paru.
Merokok merupakan salah satu penyebab utama yang menyumbang sekitar 90 % kasus kanker paru-paru pada pria dan sekitar 70% pada wanita. Semakin banyak rokok yang dihisap, semakin besar risiko untuk menderita kanker paru-paru. Hanya sebagian kecil kanker paru-paru (sekitar 10%-15% pada pria dan 5% pada wanita) yang disebabkan oleh zat yang ditemui atau terhirup di tempat bekerja. Menghirup asap hasil memasak juga bisa menyebabkan kanker paru-paru, bila dalam jangka waktu lama. Begitu juga halnya dengan para perokok pasif.
Biasanya kanker paru-paru disertai dengan gelaja-gelaja berikut ini: batuk yang terus menerus, sakit dada yang nyeri dan dalam ketika batuk atau tertawa, nafas pendek dan bengek seperti orang asma, dahak berdarah berubah warna dan makin banyak, sering mengalami infeksi yang berulang seperti radang paru dan bronchitis, suara serak/parau, berat badan menurun dan kehilangan nafsu makan, pertumbuhan dada yang tidak normal pada laki-laki, serta emosi yang tidak stabil, lesu, dan depresi.
Jika seseorang (terutama perokok) mengalami batuk yang menetap atau semakin memburuk atau gejala paru-paru lainnya, maka terdapat kemungkinan terjadinya kanker paru-paru. Kadang petunjuk awalnya berupa ditemukannya bayangan pada rontgen dada dari seseorang yang tidak menunjukkan gejala. Rontgen dada bisa menemukan sebagian besar tumor paru-paru, meskipun tidak semua bayangan yang terlihat merupakan kanker.
Biasanya dilakukan pemeriksaan mikroskopik dari contoh jaringan, yang kadang berasal dari dahak penderita (sitologi dahak). Untuk mendapatkan jaringan yang diperlukan, dilakukan bronkoskopi.
CT scan bisa menunjukkan bayangan kecil yang tidak tampak pada foto rontgen dada dan
bisa menunjukkan adanya pembesaran kelenjar getah bening. Untuk mengetahui adanya penyebaran ke hati, kelenjar adrenal atau otak, dilakukan CT scan perut dan otak. Penyebaran ke tulang bisa dilihat melalui skening tulang. Kadang dilakukan biopsi sumsum tulang, karena karsinoma sel kecil cenderung menyebar ke sumsum tulang. Penggolongan (stadium) kanker dilakukan berdasarkan: ukuran tumor, penyebaran ke kelenjar getah bening di dekatnya, dan penyebaran ke organ lain. Stadium ini digunakan untuk menentukan jenis pengobatan yang akan dilakukan pada penderita.
Pengobatan kanker paru dapat dilakukan dengan cara-cara seperti: pembedahan dengan membuang satu bagain dari paru - kadang melebihi dari tempat ditemukannya tumor dan membuang semua kelenjar getah bening yang terkena kanker, radioterapi atau radiasi dengan sinar-X berintensitas tinggi untuk membunuh sel kanker, kemoterapi, serta meminum obat oral dengan efek samping tertentu yang bertujuan untuk memperpanjang harapan hidup penderita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar